Rabu, 24 September 2014

pengertian fotografi


Diafragma adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma lensa biasanya membentuk lubang mirip lingkaran atau segi tertentu. Ini dikarenakan fungsinya untuk menghentikan cahaya yang akan masuk ke bidang fokal, diafragma juga disebut sebagai stop, blind, field stop dan flare stop.

Diafragma sering di simbolkan f/number pada kamera DSLR. f/number biasanya terdapat dibelakang lensa. Terdiri dari 5-8 lempengan logam yang tersusun dan dapat membuka lebih lebar atau lebih sempi. Angka terkecil pada pengaturan f/number pada kamera DSLR adalah dari f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dst. Semakin besar angka diafragma maka bukaan diafragma semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil angka diafragma yang anda gunakan semakin besar pula bukaan diafragma.

ISO (International Standart Organization) atau nama lain adalah ASA (American Standard Association). ISO sering dikenal dengan kualitas dari film yang kamu gunakan pada kamera DSLR Analog. Beda pada kamera DSLR Digital, ISO terdapat pada sensor kamera. Pada kamera DSLR Digital menyediakan option untuk Manual ISO yaitu 100, 200, 400, 800, dst dan Auto ISO.

Shutter Speed (Kecepatan Rana) dapat dikatakan sebagai tirai pada kamera yang menutupi permukaan atau sensor foto. Dimana anda akan menentukan seberapa banyak cahaya yang akan ditangkap. Shutter Speed juga di simbolkan dengan angka lebih tepatnya hitungan satuan perdetik pada bukaan yang terdapat pada kamera yaitu 8000, 4000, 2000, 1000, 500, 250, 125, 60, 30, 15, 8, 4, 2, dan 1. Jika anda menggunakan shutter speed 60 maka anda menggunakan shutter speed 1/60 detik.

Teknik BULB


Teknik bulb ini sering juga disebut teknik melukis dengan cahaya (light graffiti), seperti halnya menggambar di atas kertas. namun perbedaanya adalah pada media yang digunakan. Melukis dengan cahaya adalah sebuah teknik yang menggunakan kamera sebagai alat untuk mereproduksi atau merekam cahaya, yang nantinya akan memadukan titik-titik cahaya menjadi sebuah gambar yang artistik.
Teknik Pengambilan Foto Bulb:
* Shutter Speed rendah –>lebih dari 3 detik (agar didapat efek pergerakan dari benda yang di foto )
* Diafragma Kecil –>11-22 (Untuk mendapatkan ruang tajam keseluruhan gambar lebih luas dan memungkinkan shutter speed lebih lambat)
* ISO/ASA serendah mungkin –>Menggunakan Tripod & kabel release (bila ada) –> untuk mengurangi guncangan agar gambar yang dihasilkan tidak berbayang.
* MemFokuskan object –>foto bulb tidak hanya sekedar foto landscape(pemandangan/view) saja.melaikan dapat juga ditentukan sebuah objek foto dengan Foreground atau background efek cahaya bergerak (Moving Lights)
* Metering Objek–>dimaksudkan agar objek yang difoto dapat tergambar dengan pencahayaan yang cukup jelas, kecuali jika sang fotografer mempunyai maksud lain dengan men-Set metering objek Under atau Over expos.

Teknik Pengambilan Gambar


Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
· Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
· High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
· Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
· Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
· Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
· Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
· Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
· Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.
· Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
· Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
· Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
· Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
· Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
· Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
· One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
· Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
· Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.
· Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.